Minggu, 12 Juni 2016

Cara Membuat Nomor Halaman yang Berbeda di Microsoft Word 7



Hai readers~


Bagi yang masih sekolah, nah kalian pernah dapat tugas membuat makalah kan? Pasti pusing kalau udah nyampe bagian Daftar Isi, ya apalagi kalau bukan karena harus buat nomor halamannya yang pasti punya ketentuan harus ada romawilah dan angka standarlah. Pengalaman saya dulu kalau pas kasus kayak gini ya ujung-ujungnya bikin beberapa file yang berbeda-beda format nomor halamannya. 
Ribet? Iya jelas ribet.


Tapi makin hari makin muncul usaha saya biar jadi tambah canggih gitu dan jadi ringkas filenya. Dari blog ke blog saya baca banyak tutorial-tutorial. Enggak sekali jadi sih, soalnya susah cari tutorial yang pemahaman bahasa authornya sama dengan kita. 

Jujur memang susah buat tutorial kayak gini, soalnya ga semua orang ngerti dengan apa yang kita tulis. Apa lagi kalau yang ngasih tutorial ga spesifik ditambah yang nyoba tutorialnya masih orang awam.
Jadi ini saya akan mencoba buat tutorial dengan bahasa simple  tapi tetap spesifik. Maaf ga saya sertakan gambar (belum sempat, hehe sok sibuk). 


Semoga kalian bisa paham ya. Semangat!

1.        Ketik semua isi makalahnya dulu (halaman cover / yang tidak ingin ada nomor halamannya, halaman romawi, halaman angka standar)
Contoh ilustrasi: halaman cover (Judul), halaman romawi (Kata Pengantar), halaman angka standar (BAB I dan seterusnya)

2.        Klik Insert, pada Header & Footer klik Page Number, klik Bottom of Page yang Plain Number 2. Maka semua halaman akan ada nomornya 1, 2, dst dibagian bawah

3.        Pada halaman cover dimana tidak dikehendaki ada nomor halamannya, berarti letakkan kursor aktif pada halaman romawi yaitu didepan huruf K di Kata Pengantar. Klik Page Layout, pada Page Setup klik Breaks yang Next Page

4.        Setelah itu klik Footer nya pada halaman romawi (Kata Pengantar). Non aktifkan hubungan antar halaman dengan klik Link to Previous. Sekarang tinggal klik Footer nya pada halaman cover. Hapus nomor di halaman cover dengan Delete seperti biasa. Kini halaman cover sudah tidak ada nomor halamannya 

5.        Format nomor halaman romawi dengan klik Footer nya pada halaman romawi (Kata Pengantar), klik Page Number pilih yang Format Page Numbers, ganti menjadi nomor romawi (i, ii, dst). Kini halaman romawi (Kata Pengantar) sudah ada nomor romawinya 

6.        Untuk mengedit halaman angka standar (BAB I), berarti letakkan kursor aktif pada halaman angka standar (BAB I) yaitu didepan huruf B di BAB I. Klik Page Layout, pada Page Setup klik Breaks yang Next Page

7.        Seperti cara yang tadi yaitu klik Footer nya pada halaman angka standar (BAB I). Format nomor halaman angka standar dengan Format Page Number, ganti menjadi angka standar (1, 2, dst). Kini halaman angka standar (BAB I) sudah ada angka standarnya 

Sekian tutorial singkat dari saya, semoga bisa membantu~ 
Terima Kasih~

Selasa, 15 Maret 2016

Cara Mengaktifkan Kartu XL Yang Sudah Hangus (XL Center Solo)



Hai~
Aku mau berbagi pengalaman tentang kartu XLku yang hangus. Jadi ceritanya kemarin ada tanda silang disignal XL dihapeku, lhoh kenapa ini? Terus aku nyoba mindahin kartu XLku dari SIM1 ke SIM2 (yaa siapa tahu bukan kartunya tapi hapenya yang bermasalah).

Ternyata sama saja, di SIM2 pun signalnya tetap silang alias engga ada signalnya. Haaaah~ kartuku hangus! Memang kartu XLku ini jarang aku pakai, ya gara-gara aku lebih sering pakai internet dan aku yakin kasus lebih pilih SosMed daripada SMS Telpon jaman sekarang pastilah tidak sedikit. Ya beginilah akhirnya, karena aku mager ngisi pulsa hingga engga sadar kalau udah berhari-hari bahkan minggu-minggu lewat masa tenggang.

Segeralah aku cari info-info seputar kartu XL yang hangus di Google. Akhirnya jalan keluarnya adalah datang ke XL Center, dan Alhamdulillah dikotaku XL Centernya ada, hehe.
Berkat petunjuk jalan dari teman (aku tipe yang engga mudengan kalau disuruh tanya tentang lokasi tempat ke Google Maps wkwk) XL Center Solo itu didaerah Laweyan. Kamu tahu Bunderan Baron? Nah dari Bunderan Baron itu jalan kearah jalan Slamet Riyadi, nanti XL Centernya disebelah kiri jalan.
Selang 1 hari setelah kartuku hangus aku langsung ke XL Center (takut kalau ditunda-tunda bisa ribet masalahnya nanti, ciee pengalaman nunda-nunda hari mau beli sabun muka jadi ketinggalan diskon, rugi kan! Makanya hidup jangan suka ditunda-tunda~). Kebetulan juga waktu signalku mati itu waktu hari Minggu, jadi XL Centernya tutup. Ya sudah aku rencana esok harinya saja.

Seninnya pukul 8 pagi aku sudah sampai disana, wah ternyata juga baru buka. Pegawai-pegawainya pun juga baru stand by hehe. Setelah diberi nomor antrian sama petugas penjaganya aku duduk nunggu dikursi tunggu. Tempatnya nyaman, adem, bersih, ada free wifii pula, oh ya parkirnya gratis kok.
Sampailah giliranku, aku ke loket dan disana sudah disambut ramah dengan Mas Febri (kalau tidak salah). Aku langsung menceritakan masalahku. Dan bingo~! Kartu XLku ternyata memang hangus…

Kata masnya kartu XLku masih bisa diselamatkan karena setelah kartu hangus ada waktu 60 hari lagi sampai kartu yang hangus itu tidak bisa diselamatkan lagi, untung aku baru sehari. Jadi aku cuma disuruh ngisi formulir (Nama, Alamat, Nomor XL yang hangus, tanggal dan Tanda Tangan) sama ngasih KTP.
Bayarnya berapa? Bayarnya Cuma Rp26.000 saja, itu untuk mengisi pulsa 25.000 dikartu XL yang hangus tadi. Masnya juga nawarin mau isi pulsanya yang 50.000 sekalian atau tidak karena bayarnya nanti sama saja Rp50.000. Hmm… aku milih yang 25.000 karena uang didompetku entah hilang kemana (baca: habis dibuat jajan wkwk).

Engga sampai 30 menit aku di XL Center dan kini kartu XLku sudah bisa dipakai. Yes~ aku terselamatkan. Engga bisa bayangin gimana kalau kartuku sudah engga bisa dipakai lagi. Itu kartu sudah aku pakai sejak jaman SMP kelas 3 sampe sekarang kuliah Semester 4 (warna kartunya pun sudah kusam banget hehe). Pastilah waktu yang selama itu sudah banyak temen keluarga yang nyimpen nomornya, mana itu nomor buat komunikasi dosen pula, waduh, tapi tenang sekarang semua sudah teratasi.
Oke inilah pengalamanku semoga bisa membantu. Bye bye~

Senin, 22 Februari 2016

Pengalaman Memakai Hada Labo (Bagian 1) “Kulitku Bermasalah karena Wajah Kusam dan Jerawat”



Bukan cuma cowok, temen yang usil ataupun nilai dikampus yang jelek yang bikin mood berantakan, jerawat juga jadi salah satu nominasi penyebab bad mood. Yaps~ siapa yang engga tahu jerawat itu apa. Ya itu deh, males aku mau menjelaskan. Benjolan bulat merah dimuka yang lama-kelamaan akan ada cairan putihnya ini bikin aku meradang. Bukan cuma jerawat saja yang bisa meradang, mood aku pun juga bisa.

Ini adalah pertama kalinya aku punya jerawat didaerah pipi. Sebelum banyak bicara aku mau mengenalkan tipe kulit wajahku dulu, jadi aku punya kulit wajah yang normal, kalau dibilang kering sampai besisik kayak ikan gitu engga, kalau dibilang oily sampai kempling kayak tando minyak goreng gitu juga engga. Seumur-umur kalau jerawatan cuma ditepi hidung, tepi alis, pokoknya didaerah yang tersembunyi. Jerawatku itu pun biasanya datang disaat aku pas ‘bulanan’ saja. Tapi kenapa diumurku sekarang (19 bulan, eh tahun) jerawat nakal ini merajalela dipipi yang spesifiknya mendominasi pipi kananku???

Kemungkinan pertama, apa mungkin memang diumurku sekarang ini aku sedang mengalami war of hormone alias masa pubertas, yang didukung dengan stres akibat tekanan kehidupan juga hehe. Kesel rasanya, kala itu muka ku mulus tapi kini ada bintang-bintangnya…… Iseng aku hitung jumlah jerawatku, ini dipipi kiri ada 5 jerawat (kecil-kecil sih), dipipi kanan ada 3 (masih calon jerawat), padahal dihidungku masih ada 3 bekas jerawat yang belom ilang. Argh~ bikin emosi kan kalau muka jadi beruntusan kayak gini.

Kemungkinan ketiga, atau apa mungkin aku salah pakai skin care? Cerita masalah skin care, sebelumnya aku pakai Wardah yang bedak, olive oil, facial wash, pembersih wajah, krim exfoliating, krim siang dan krim malam dari yang seri lightening step 1 lalu 2 kemudian ikutan yang white secret juga. Tapi yang aku dapat adalah mukaku tidak bening seperti yang dikatakan diiklan-iklan itu (aku jadi korban iklan ceritanya). Justru muka ku masih tetep saja kusam, kucel, yang keliatan seger kalau setelah habis cuci muka saja. Alhasil aku say good bye sama skin care dari brand Wardah ini.

Seiring waktu aku yang rajin tanya-tanya ke temen dan rajin cari informasi di internet, dan aku menemukan cara lain biar wajah engga kusam. Caranya adalah rajin maskeran (minimal 1 kali seminggu). Aku pun menaruh kepercayaan sama brand Mustika Ratu (masker bengkoang dan masker peeling mundisari dan Sari Ayu (peel off mask putih langsat).

Apa efek dari aku yang rajin maskeran ini??? Kulitku jadi lebih fresh. Tahu kenapa? Ya karena aku rutin mengangkat kulit lamakuyang sudah mati, memang inilah prinsip dari masker peeling. Seneng sih, sampai dengan PDnya aku tanya ketemenku, “Sekarang kulitku engga begitu kusam lagi gitu ya?”. Garis lengkung di bibirku terangkat (maksunya tersenyum manis) karena aku tahu fakta kalau dulu waktu jaman pakai skin care Wardah aku memang kurang merhatiin tentang mengangkat kulit yang sudah mati. Pantes aja kusam, karena faktanya kulit yang mati itu makin hari makin menumpuk dan yang ada bikin wajah kusam.

Lanjut nih, kalau aku udah say good bye dari Wardah terus aku pakai facial wash apa? Nah aku pakai yang Sari Ayu putih langsat itu, rasanya engga wow gitu, kayak sabun biasa. Padahal aku nyarinya yang bikin cerah. Akhirnya aku tinggalkan brand Sari Ayu buat sabun cuci mukaku.

 Aku juga sempet tergoda dengan pakai sabun batangan yang pepaya, katanya sabun ini efektif bikin kulit jadi putih. Aku nyoba yang namanya Valenno. Hasilnya? Kulitku memang jadi lebih cerah, tapi cerahnya itu cerah norak menurutku. Alias semacam pakai sabun pencerah instan. Ih ini bukan tipe aku karena yang instan itu bikin geli alias ga bener karena ga ada pengorbanan (?), akhirnya aku tinggalin tuh sabun.

Jadi waktu itu sebenarnya aku cuma iseng cari-cari sabun disalah satu swalayan (Luwes) dan aku nemuin brand Hada Labo. Kawaii pikirku, ini sepertinya produk Jepang. Waktu itu ada beberapa seri yang Moisturizing (gokujyun) sama yang Ultimate Whitening (shirojyun). Sudah tahu kan apa yang aku cari? Yaps~ langsung aku ambil yang Ultimate Whitening.

Untuk harganya aku sedikit terkejut karena baru kali ini aku beli sabun wajah yang harganya sekitar 25ribuan, biasanya paling 20ribuan kebawah (ini untuk ukuran yang sama-sama 100ml). Tak apalah pikirku aku kan baru nyoba siapa tahu cocok.

Yang aku baca dari wadahnya ada tulisan bebas pewarna dan bebas pewangi. Wah keren nih kayaknya, hehe. Sekitar 2 minggunan aku pakai sabun Hada Labo dan dipadukan dengan masker-masker yang rutin kupakai hasilnya adalah wajahku jadi lebih kuning langsat bersinar (by the way warna kulitku bukan putih bening gitu, tapi condongnya kuning langsat, hehe cantik kan? Orang jawa banget, sampai temanku komentar, “Kulit kamu itu kuning ya kayak Spongebob  hahaha.”).

Masalah kusam pun mendapat titik terang buat jalan keluarnya, yes sudah engga sekusam kemarin lagi. Tapi…….kini ada masalah yang baru! Je-ra-wat! Oh kenapa jerawatnya muncul ditempat yang tidak biasanya (pipi). Aku pun mulai berspekulasi menuduh gizi super krim yang aku pakai.

Krim gizi juga aku pilih secara random buat tambahan nutrisi kulitku aja. Aku dapat produk ini waktu jajan di Alfamart. Karena ya itu alasannya sama dengan yang tadi, karena aku sudah say good bye dengan produk wardah jadi aku sudah engga pakai krim-krim lagi. Aku awalnya suka sama krim gizi ini karena aromanya seger kayak jamu gitu (aku suka bebauan herbal soalnya) tapi kenapa malah tumbuh jerawat disana sini?

Berkat jerawat nakal ini aku jadi tahu tentang purging. Bagi yang belum tahu apa purging bisa dibaca ditanyakan ke Google untuk lebih lengkapnya. Nah, Kemungkinan ketiga muncul, mungkinkah ini aku sedang mengalami purging??? Entahlah aku juga kurang tahu karena aku tidak membawa masalah jerawatku ini kedokter skin care. Males aja, soalnya kulit itu aset berharga apalagi kulit wajah hehe. Aku meminimalisir mungkin buat engga terlalu aneh-aneh sampai dibawa kedokter segala, hihihi takut dikenapa-kenapain.

Kembali lagi membahas Hada Labo ya. Nah setelah sabun Hada Labo yang menurutku sukses lumayan bikin hilang kusam di wajahku, aku semakin tertarik sama variasi lain dari brand ini. Hari demi hari aku mulai ngumpulin sisa uang sakuku hingga terkumpul sekitar 150ribuan. Dari web ke web, blog ke blog, ya sebenernya sedikit susah aku cari review atau pun info-info yang pas tentang Hada Labo ini tapi berkat kegigihanku aku nemuin apa-apa saja yang aku cari dan itu semakin membuatku yakin untuk pindah ke brand ini setelah aku di-PHP-in sama Wardah dan kawan-kawan sebelumnya . Akhirnya aku pun memilih untuk mencoba Lotion dan Krim Malam saja, tentunya yang seri Ultimate Whitening. Dari info yang aku cari, aku memutuskan untuk membeli produk Hada Labo ini di Hypermart (kalau disana tidak nemu ya bisa ke Guardian atau ke Watson).

Rencananya aku kesana mau beli yang Lotion 100ml, Krim Malam 40ml, sama Facial Wash yang ukuran 50ml (cari sabun yang wadahnya kecil biar simple kalau dibawa kemana-mana). Ada banyak varian sih, tapi berdasarkan kumpulan-kumpulan review yang aku baca aku putuskan beli yang ketiga itu tadi saja deh. 

Sebenernya aku juga berminat beli yang Esscens buat mengatasi bekas jerawatku ini. Tapi aku mikirnya nanti aja deh, nabung dulu lagi. Soalnya ini aja budget aku aku butuhkan sudah mencapai 150ribuan, padahal harga Esscensnya 100ribuan. Haduh tekor buat anak kuliahan semacam aku ini. Oh ya untuk harga produk Hada Labo aku ceknya di shop.hypermart.co.id dan disana sedang ada promo 20% buat produk Hada Labo. Jadi sebenarnya kalau ditotal harusnya aku cuma habis Rp114.460, lumayan kan padahal kalau tidak diskon bisa habis Rp142.275 (itu angkanya sudah aku hitung kalkulator, ya takut saja kalau uangnya nanti pas dikasir kurang, malu-maluin hehe. Kalau sisa kan bisa buat beli jajanan yang lain ya kan).

Oke sudah cukup sekian ya buat tulisanku kali ini, rencananya setelah aku pakai variasi dari Hada Labo (tentunya setelah aku beli produknya) aku mau nulis Pengalaman Memakai Hada Labo (Bagian 2) yang akan membahas tentang review aku setelah memakai Hada Labo. Keep stay with me ya readers, tunggu kisah pengalamanku berikutnya. Oh ya tolong doakan semoga masalah kusam dan jerawatku cepet kelar berkat Hada Labo ini, hehehe.
Bye bye~

Minggu, 21 Februari 2016

Welcome To My Kpop World



 http://1.soompi.io/wp-content/uploads/2015/12/BTS-EXO-SHINEE-SEVENTEEN-800x450.jpg

Hai~

Apa reaksi kamu saat kamu mendengar ada seseorang yang bilang “annyeong!” atau “oppa saranghae!” atau “aigoo!” atau “aish jinja!”
Bengong? Terkejut? Atau malah menjadi bersemangat?
Hahaha~ annyeong itu kalau dibahasa Indonesiakan artinya “Halo, Hai”. Kalau oppa saranghae itu semacam ”Mas aku cinta sama kamu!”. Kalau aigoo itu semacam “OMG, aduh” hehe. Kalau aish jinjja itu semacam “ah yang bener aja!”

Hmm, kenapa aku ngasih intro pakai kata-kata kayak diatas? Karena…. Kali ini aku mau bahas tentang dunia per-K-pop-an Korea~!!! :D
Jeng, jeng~
Siapa yang belum pernah denger kata k-pop? Aduh pasti kamu kelamaan hibernasi, kekeke (?)
Yaps~ aku mau bahas tentang dunia oppa-oppa ganteng dan unni-unni cantik kali ini (sebenarnya dominasi yang oppanya, hehe).

Aku mau cerita tentang bagaimana awal cerita aku kenal Korea, spesifiknya Korea Selatan. Bukan mau bahas tentang kultur atau perekonomian Korea tentunya (ya kali masak aku bahas kayak gitu, belum waktunya dan mungkin ga akan kepikiran buat nulis kayak gitu juga). Jadi ini aku mau bahas tentang industri musiknya, yang terkenal dengan Boyband atau Girlbandnya.

Tunggu, aku masih simpang siur juga. Karena yang lebih tepat kita sebut Boyband atau Boygrup??? Jadi gini aku pernah baca dari beberapa artikel. Intinya kalau Boyband itu kelompok laki-laki yang bernyanyi dan bermain alat musik (alias ngeband), contohnya CN Blue, FT Island. Kalau Boygrup itu kelompok laki-laki juga tentunya tapi bedanya mereka engga main alat musik, alias mereka bernyanyi dan menari (wkwk aku sebut menari kesannya jadi kayak sama anak-anak TK, ayo teman-teman kita menari bersama~ Ok aku sebut ngedance aja biar ketjeh dikit kkk~), contohnya EXO, BTS.
Sekarang tahu kan maksudku? Ya ini masih sekedar opini ku sih, terserah kalian mau nyebutnya apa, hehe ._.v

Awal aku tahu Korea malah bukan dari Boygrup Girlgrup itu malahan dari drama Koreanya.
Jadi waktu itu aku kelas 1 SMP, ya sekitar tahun 2008 lah. Ada seorang sahabat aku (mukanya ala-ala Chinese, sipit gitu. Ya emang punya keturunan Cina juga sih, hehe). Dia ngasih tahu ke aku kalau ada tontonan bagus di TV alias lebih tepatnya drama Korea bagus. Dia bilang distasiun TV Indosiar. Judulnya He Is Beautiful (kalian tahu kan? Itu loh pemainnya Jang Geun Suk sama Park Shin Hye. Dramanya pun konyol pol, wkwk).

Aku sebenernya ga yakin dia ngasih tahu aku tentang drama Korea. Tahu sendiri kan jamanku dulu masih sukanya sama Peterpan Ungu Nidji d’Masiv wkwk ya band Indonesia gitulah (maaf aku lupa tahun segitu mereka udah muncul belum sih? Yaaa inti band-band Indonesia gitu deh). Apalagi sahabatku itu terkenalnya suka semacam Cina-cinaan gitu Mandarin-mandarin Meteor Garden, tapi ga ada rugi aku nyoba nonton.
Ingatanku payah, tapi sepertinya waktu itu dramanya tayang tiap sore sepulang sekolah. Dan Wow~~~~ Keren, alur ceritanya bikin ngakak, hahaha apalagi aktingnya Lee Hong Ki, konyol xD
Semenjak drama He Is Beautiful ini aku jadi menaruh hati sama Korea, eaa~ saranghaeyo~ ^.^

Sampai dikelas 3 SMP pun aku masih tergila-gila sama pesona Korea. Sampai temen satu geng (bukan geng-gengan geng Nero geng motor yang kayak gitu ya mikirnya. Please ini aku bukan tipe anak kayak gitu -.-“) jadi kami udah pada gila-gilaan gara-gara kena virus Korea dari aku dan sahabatku yang sipit itu.  Jadi yang aku inget nih, kami lagi ngebayangin nonton konsernya ANJell terus teriak-teriak, aaaa~ Shin woo oppa~~~ waaa~ Jeremi~~~ ya semacam itulah lah fangirlingan ku jaman SMP.

Oh ya ga sampai berhenti didrama He Is Beautiful doang, tapi aku juga ngikutin tiap-tiap drama yang ditayangin Indosiar. Tahu sendiri Indosiar itu pelopor pertama yang bikin Korea ngetrend di Indonesia, terutama di dramanya, ciee~ :-))) sampai kalau udah episode terakhir rasanya ga rela, pingin nangis. Tapi bagaimana dengan sekarang? Beuh~ lama-lama luntur, ilang tuh Indosiar buat nayangin drama Korea dan aku ga tau kenapa. Sekedar mau bilang aja sih, tapi lama kelamaan sistem sensor ditayangan TV mulai jalan ya. Aduh gimana sih ini kata-kataku (?) wkwk~ jadi maksudnya kalau dulu waktu jaman SMP ga banyak adegan yang disensor alias ga banyak adegan yang dipotong dibandingkan drama yang ditayangin sekarang, walaupun itu dramanya sama. Haha dan kalau ini aku sedikit tahu maksudnya. You know what I mean? Ah sudah lupakan..

Sekedar info aja, kalau kamu ga pasang parabola buat TV kamu yang itu lho tv nya bisa banyak channelnya wkwk, kalian bisa nonton Rtv alias Rajawali  tv. Stasiun itu sering nayangin drama Korea, hihihi~ sekarang kalau mau nonton tanpa harus ngedownload ataupun streaming bisalah mampir ke Rtv. Oh iya di Indosiar juga masih nayangin drama Korea sih, tapi tayangnya dini hari, wkwk jam 3nan pagi gitu lah.

Sampai mana tadi alur ceritaku? Takut kalau kebablasan  ceritanya (?)
Nah iya jadi kelas 1 SMP itulah awal aku kenal dunia Korea. Dari mulai suka drama, lanjut suka aktor aktrisnya, lanjut kepoin mereka, dan akhirnya tahu kalau mereka juga musisi alias Boyband. Waa inilah cikal bakal aku masuk dunia musik k-pop. Sejak SMP itulah aku mulai asyik sama Boygrup dan Girlgrup. Contoh aja Super Junior jaman Bonamana, SNSD jaman Kissing You, sampe F(x) jaman Lachata (buset dari SM Entertainment semua). Ah~ keren deh mereka, pas SMP kelas 3 lah aku makin keKorea-koreaan, maklum pas kelas itu pertama kali aku dibeliin Handphone sama orang tuaku.

Lanjut nih ceritanya~
Jadi waktu masuk kelas 1 SMK (sorry aku ga masuk SMA, jadi ga ngerasain pake rok abu-abu. Kasian amat, wkwk) nah pas jaman MOS SMK itu lagi booming-boomingnya 7Icons (tahu kan pasti? Yang ga ga ga kuat itu lho). Tapi tunggu, aku bukan ngefans sama mereka (7Icons) hahaha ya kali. Dan itulah yang menandakan kalau Korea semakin oke masuk ke Indonesia, sampai muncul Girlgrup macam 7Icon dan disusul Boygrup Sm*sh dan yang lainnya yang menurut pendapat saya aura mereka itu keKoreaan gitu (?)

Sampailah dikelas 2 SMK aku menemukan sahabat yang ternyata juga suka Korea. Waktu itu kami belum akrab, ya sebatas teman satu kelas aja. Tapi suatu ketika waktu aku dan dia dan dirinya (wkwk maksud Lo?) maksudnya waktu kami lagi diacara ulang tahun seorang teman, terjadilah suatu tragedi (what? 0_0). Tragedinya adalah kami ngobrol tentang dunia Korea, wkwk tahu sendiri bagaimana kalau sesama k-popers ngorbol tentang Korea, pastilah heboh dan ga tau kapan selesainya.

Pas itu dia nunjukkin kalau ada Boygrup baru yang Super Keren. Namanya adalah…… EXO! Wahahaha~ dia semangat banget ngenalin aku sama EXO, sampai-sampai dia maksa-maksa aku pokoknya harus liat EXO. Dia sampai ngirimin semua lagu-lagu gambar-gambar video ke aku lewat blutooth dan lewat copy paste pake flashdisk hahaha~ Aku sih poker face waktu itu, iya-in aja toh sesama k-popers pastilah punya cara pikir yang 11 12. Dan terbukti. Aku jatuh cinta sama EXO juga, eaa~ EXO-L bro~~~ (EXO-L adalah sebutan fans EXO).

Dia sebenernya juga bilang kalau dia telat buat kenal dan suka sama EXO. Katanya EXOnya udah debut lama, tapi dia baru tahu dan baru ngomong ke aku. Jadi intinya lebih telatan aku yang suka sama EXO kan (oke please alay ya kalau aku sebutnya telat, aneh gitu didengernya). Di EXO cinta pertamaku itu sama Tao, tapi setelah lama-lama liat performnya lah liat reality shownya lah aku mulai suka sama Luhan. Tapi setelah Luhan keluar, aku sukanya sama D.o xD

Sampai kelas 3 SMK aku jadi sahabatan deket sama dia. Ya berkat k-pop inilah. Padahal nih dia itu sebenernya tipe cewek yang dari sananya susah sinkron sama aku, tapi ga tau juga kenapa persahabatan kami tetap kuat. Bahkan sampai sekarang pun masih kontak-kontak. Ya walaupun udah sangat jarang kami membahas dunia k-pop lagi, ga seasyik jaman SMK, soalnya dia udah sibuk kerja, sementara aku masih angrem aja dibangku kuliah.

Semenjak SMK pun duniaku masih terfokus pada EXO. Tidak peduli sama grup yang lain. Yah grup dan drama Korea yang lain cuma sekilas aja lewat buat selingan hiburan. Pokoknya EXO-L pol ah. Sampai akhirnya aku harus lulus kuliah, dan tentunya itulah saat dimana aku mulai putus hubungan dengan sahabatku yang ngenalin EXO itu. Sedih rasanya karena kami punya cara yang beda untuk mencapai tujuan yang sama (maksudnya dia pilih langsung kerja, sementara aku pilih belajar lagi dibangku kuliah).

Nah tahu kan kalau EXO terkenal sama drama membernya, bukan drama yang kayak He Is Beautiful gitu tapi ngedrama tentang konflik membernya. Contoh aja nih yang paling awal, Kris keluar grup. Yang dengan mudahnya diikuti Luhan, terus Tao. Maunya apa coba? Ga tahu apa gimana jalan cerita kisah hidup aku sama kalian, suka duka aku sama kalian (kalian=EXO). Sedih tahu, udah ga bisa bareng lagi sama sahabatku, eh mana member EXO pada keluar sendiri-sendiri. Ya apalah aku apalah, hanya seorang fans yang cuma pingin idolanya awet digrupnys untuk OT12 sampai tua, hehe. Aku inget jaman bahagia EXO’s Showtime. Dan waktu denger Kris keluar pun aku sampai nangis (ga biasanya aku gitu, soalnya kalau ga banget-banget aku tipenya ga gampang mewek -,-“) sampai-sampai nih aku jadi trauma buat dengerin lagunya EXO, gatau deh, rasanya perih dihati, wkwk pret.
Ya sudahlah, aku bisa apa ya ga. Kalau EXO maunya gitu, yaa aku dengan ikhlas tetep menghargai lagipula mereka juga udah bikin hidup aku tambah berwarna dengan keunikan mereka, gomawo oppadeul~ :’)

Lanjut~
Mulai masuk bangku kuliah ceritanya. Aku sedikit bingung kenapa teman k-popersnya ga ada yang bisa klop sama aku. Jadi dikelasku itu ada k-popers juga, ada yang suka CN Blue, ada yang suka BtoB, tapi ga ada yang suka EXO (Oh My, kenapa ini terjadi padaku??). Ada sih EXO-L tapi dia kakak tingkat hehe. Mana sohibku waktu kuliah ini juga bukan k-popers, huuuh.. mulai ilanglah rasaku sama EXO, perlahan-lahan, lalu hilang~ Lagu terakhir dari EXO yang aku ikutin itu pas jaman Love Me Right, udah setelah itu aku mulai males-malesan. Paling kalau pas comeback aku nontonya lewat youtube doang, alias ga perlu didownload hehe. Mianhae bukan maksud apa, tapi ga ada yang boleh maksa-maksa aku lagi buat suka sama kalian yang udah nyakitin aku (wkwk sumpah alay ini xD).

Hmm kalian tahu kan liat dengan streaming sama didownload itu beda cerita. Kalau streaming itu lebih ke anak orang kaya jaringan internet jadi yang bisa kapan pun dimanapun kangen oppa-oppa bisa langsung cus internetan fangirlingan. Kalau didownload itu cenderung hemat waktu dan tenaga dan jaringan internet, maksudnya didownload dulu filenya, ntar fangirlingannya bisa belakangan sesuain sama sitkonnya. Bisa dipause back stop replay sesuka hati tanpa takut biaya jaringan intenet. Tahu sendiri, modal k-popers itu Niat, Internet, sama Uang (modal macam apa ini, wkwk). Oh ya kalau didownload berarti siap-siap nyediain memori buat nyimpen filenya. Sekedar cerita nih aku punya temen yang dulu waktu SMK paling maniak sama yang namanya file video lah gambar lah lagu Korea yang kualitasnya bagus. Sampai dia punya beberapa hardisk portable, padahal hardisk kaya gitu kan mahal. Yaa mungkin anak orang kaya. Beda sama aku, aku anak ayah dan ibu aja hehe. Ga muluk-muluk kok aku kalau ngefans, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik :-))) yang sewajarnya saja.

Sampai mana ini tadi? Ya elah  keblabasan lagi, kkk~
Oh iya sampai bangku kuliah pun aku masih suwung, ga ada temen k-popers yang klop.
Tetapi akhirnya terwujudlah apa yang aku inginkan.
Ada seorang teman lama yang ternyata juga suka Korea!
Hehe dia adalah teman SD ku. Jadi kira-kira pas aku masuk kuliah semerter 3 dia mulai kontak aktif lagi dengan ku, ya sebenarnya sih kami terkadang masih tetap kontak-kontakan walaupun cuma Say Hi doang sih. Tapi terjadilah lagi tragedi part 2. Dimana dia ngenalin aku sama BTS alias Bangtan Boys. 

Oou yahooo~
Wkwk ya semacam waktu dulu lagi, aku poker face waktu pertama kali dia ngenalin aku sama Rapmon dan kawan-kawan. Karena teman SD aku itu udah semacam apa ya, semacam klop gitu lah kalau ngobrol sama aku, jadilah aku terinfeksi buat jadi Army (Army adalah sebutan fans BTS). Dan dia tipenya juga 11 12 sama temen SMK ku yang maniak ngoleksi file dengan kualitas gambar yang bagus. Ciee rejeki anak sholehah punya temen yang suka rela berbagi kayak gini
(ya moga aja di ikhlas ngopyinnya ke aku wkwk peace ._.v hahaha ya karena balik lagi dari awal aku tipe sewajarnya aja (?) males kalau harus ngeluangin dan ngerelain sesuatu yang lebih yang spesial buat sesuatu yang tidak nampak nyata yang tidak  bisa kusentuh langsung (?) ._.v)

Kembalilah aku kedunia k-pop semenjak aku dikenalkan dengan BTS.
Ok flashback nih, sebenernya waktu aku galau alias suwung alias kosong hiburan gara-gara kasusnya EXO itu aku berusaha buat cari grup lain yang sekiranya bisa ngasih hiburan ke aku. Waktu itu aku carinya Boygrup yang bagus rappnya. Hasil dari searching youtube aku akhirnya nemu Winner yang Empty sama Colour Ring. Wah daebbak~ lagunya keren, pokoknya aku jatuh cinta sama mereka. Sampai aku mulai ngikutin Winner TV. Padahal Winner TV itu munculnya sebelum Winner debut, yaelah aku kebalik nontonnya. Alias waktu habis menang dari acara WIN, hehe ceritanya aku ketauhan telat jadi Inner Circle (sebutan fansnya Winner). Kalau di Winner aku sukanya sama Kim Jinwoo, hehe. Oh iya masak nih dosenku ada yang mirip sama dia, gokil kan, hahaha. 

Sepak terjang (?) aku jadi Inner Circle pun cuma seumur jagung. Gatau kenapa mungkin gara-gara Winner hiatusnya lamaaa banget sejak jaman Empty-Colour Ring-I’m Him-Don’t Flirt-dll, sampe beberapa IC alias Inner Circle pada lumutan (wkwk). Baru kemarin muncul mv nya yang langsung 3 buah wah ga tanggung-tanggung ya YG. Tapi ya ini masalahnya, kalau didenger dari lagu-lagunya sih ga ada masalah, soalnya aku udah cinta duluan sama lagu-lagu bikinan anak-anak Winner, keren-keren pokoknya. Yang masalah itu mv nya, ya walaupun aku udah bukan anak dibawah umur lagi gimana ya aku cuma merasa risih aja sama konsep mereka kali ini. 

Kalau yang Sentimental mending lah, adegan kissnya gitu aja. Tapi liat yang Baby Baby, aduh Seunghoon sama Minho (aku jadi mental break down). Dan selanjutnya yang I’m Young, beuh~ diva Taehyun aku no comment. Gimana ya, aku bukan tipe orang yang suka kalau sesuatu yang berbau matur terang-terangan, wkwk ketahuan umur banyak tapi mental masih bocah, ya kali aku kan memang masih bocah -_-“ ya maksudnya bukan bocah SMP. Tapi atau ya mungkin memang Winner cenderung banyak fans yang udah gedhe dan konsepnya emang gitu, karena aku kasihan aja kalau ada nih anak SMP SMA yang suka Korea lebih spesifiknya suka Winner, terus ini pas comeback liat yang kayak gitu, aaa~ bisa jadi kayak aku, ah jadi males. Bukan maksud apa oppadeul Winner, tapi ya mungkin ini jalan kita (heh maksudnya apa, plak wkwk).

Sekarang aku udah mau masuk kuliah semester 4, dan aku masih jatuh hati sama BTS, ya mana lagi kalau bukan karena temen SD ku itu, hahaha. Di BTS aku suka sama V alias alien alias Kim Taehyung. Dia lucu, aneh, ganteng, suaranya menarik perhatian, ga tau lah pokoknya aku suka dia hehe. Dan aku suka BTS karena dia mau perhatian sama fansnya macam saya yang kurang suka sama comeback Winner tahun ini, buktinya kemarin mereka bikin 2 mv I Need You yang 13+ sama 19+. Ya dibuat gitu karena ada unsur kekerasannya juga sih, kalau Winner mah ada unsur Maturnya -_-“ Bangtan Bantang BangBangtan! :D

Yaaaak~ akhirnya hampir selesai nih aku cerita tentang bagaimana perjalanan aku tentang dunia per-kpop-an. Seru ga ceritaku? Atau malah ngebosenin wkwk maaf ya ._.v Ya jadi beginilah kisahku, kisah tentang oppa-oppa. Ini aja udah aku buat ringkas, gatau kalau ga diringkas bakal jadi apa, ini aja udah sekitar 2500an kata -,-“

Ok terima kasih buat kalian yang udah mampir ke blog aku dan udah baca tulisan aku yang ini~ maaf kalau ada salah info ata salah kata yang ga enak dihati, no fanwar ya hehe soalnya aku nulis ini berdasarkan murni kisah aku sendiri :o 

Annyeong~
Bye-bye~ ^_^/